Feature - Behel, Kesehatan Gigi atau Gaya?
ilustrasi by google |
Pada dasarnya penggunaan alat ortodonsi atau yang orang awam sebut dengan kawat gigi (behel) itu untuk mengoreksi keabnormalitasan yang ada di dentofasial. Dentofasial bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat membentuk wajah. Dari gigi yang berantakan dapat berpengaruh ke bentuk wajah.
**
Pemasangan behel dapat dilakukan tidak
sembarangan. Seperti yang dilansir dari website KlinikJoyDental.com ada beberapa masalah yang dapat memacu
seseorang harus memakai behel. Diantaranya adalah mulut yang kecil, gigi
terlalu rapat atau terlalu jarang dan gigi yang maju atau biasa kita sebut
dengan tonggos.
Tidak sembarang orang dapat memasang
behel, sebelumnya akan dilewati pemeriksaan terlebih dahulu.
“Sebelum memasang alat orto, tentu harus
melewati beberapa pemeriksaan klinis. Ada rongten
foto dan nanti gigi akan dicetak dan jadi model untuk pembuatan alatnya” ujar
Shela Annisa, mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Shela juga menjelaskan bahwa waktu
pemasangan behel tergantung kepada kerusakan gigi dan alat yang dipakai.
Semakin parah kerusakan gigi, semakin lama waktu pemasangan behel. Semakin
mahal dan canggih alat yang dipakai, maka akan semakin cepat pemasangan behel.
“Jika giginya benar-benar berantakan, normalnya dua
tahun” ujar Shela.
Behel
sendiri dapat dipasang minimal setahun, karena itu adalah waktu umum
pemasangan, jika gigi yang diinginkan rapi. Namun tergantung kepada kerusakan
dan juga waktu yang ditentukan dokter. Pasien sendiri dapat menentukan akan
tetap memasang atau tidak jika sudah melewati batas umum. Jika sudah dikatakan
rapi dalam jangka waktu setahun, namun pasien ingin menambah waktu pemasangan,
tetap diperbolehkan. Tetapi semuanya atas izin dokter yang bersangkutan.
Pemasangan behel memiliki waktu kontrol.
Karena akan ada pemeriksaan dan juga pergantian karet secara rutin. Jadwal
rutin kontrol ini minimal dua atau tiga minggu sekali.
Pemeriksaan gigi dan pemasangan behel
sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonsi. Namun, karena
mahalnya pemasangan behel di dokter spesialis dan banyaknya minat orang
memasang behel, entah karena kerusakan gigi atau sekadar gaya, membuat banyak
oknum yang tidak bertanggungjawab yang membuat behel tiruan atau biasa disebut
behel lepas pasang. Behel ini dapat ditemui di banyak tempat, bahkan beredar di
online shop.
Pemasangan behel yang dilakukan hanya
untuk gaya hidup ini sebenarnya tidak dianjurkan. Behel yang dipasang
sembarangan dapat merusak letak dan fungsi gigi yang sebenarnya, bahkan dapat
membuat tumbuhnya bakteri pada gigi.
“Behel untuk gaya yang hanya ditempel
saja itu sebenarnya tidak baik. Dari bahannya sendiri sudah beda. Itu bisa
menyebabkan bakteri menempel di behelnya dan akibatnya membuat gigi tidak
sehat” ujar Shela.
Pemasangan behel sekarang sangat
dipertanyakan, karena tidak semua memasangnya benar-benar untuk kesehatan.
Banyak yang hanya memasang karena gaya hidup saja. Padahal, resiko pemasangan
hanya karena ingin terlihat bergaya sangat banyak. Bukan gigi yang rapi yang
didapatkan, bisa menjadi sebaliknya.
Sebagai
remaja yang baik, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu jika akan memasangan
behel dengan alasan gaya hidup dan mengikuti tren terkini. Karena, pemasangan behel buka dengan spesialisnya
akan menimbulkan banyak resiko. Walaupun dengan harga murah, namun memasang
behel di sembarang tempat bukan hal yang dianjurkan, karena akan berdampak pada
gigi. Memasang behel bukan hanya perkara fashion,
tren atau gaya, namun perkara kesehatan gigi. Jadi, pikirkan kembali, behel untuk kesehatan gigi
atau sekadar gaya.
Bermanfaat.
BalasHapusMakasih udh baca dan komen💙
HapusJadi pengen pakai behel, tapi bukan untuk sekedar gaya.
BalasHapusAyo pakai behel tapi ke dokter yang bersangkutan ya! Makasih udah baca💙
HapusJadi belum tentu orang yang pakai behel itu buat kesehatan ya
BalasHapus